Skip to content

Kisah di Balik Anak Mendadak Kerap Beli Pewangi Ternyata Ayahnya Meninggal, Warga Sempat Penasaran

Baru baru ini warga di Kampung Krapyak, Kabupaten Sukoharjo digegerkan dengan adanya penemuan mayat seorang pria tua. Pria berinisial SR ini ditemukan tak bernyawa di kediamannya, Rabu (22/4/2020). Di rumahnya, pria itu hanya tinggal bersama satu anaknya.

Walau begitu, penemuan mayat pria tersebut dilaporkan pertama kali oleh warga sekitar. Di tengah pandemi virus corona, warga pun mencoba untuk tidak mendekat ke lokasi kejadian. Hingga akhirnya mayat pria yang sudah sepuh itu dievakuasi petugas berpakaian alat pelindung diri (APD).

Proses evakuasi dengan APD lengkap itu guna mengantisipasi penyebaran virus corona yang saat ini tengah merebak. Berdasarkan informasi yang beredar, pria tersebut sudah meninggal dunia tiga hari yang lalu. Hal itu disampaikan langsung Kapolsek Kartasura, AKP Dani Permana Putra.

Ia melanjutkan bahwa anak yang tinggal serumah itu tidak mengetahui jika ayahnya sudah meninggal dunia. Sehingga, wargalah yang pertama kali melaporkan adanya penemuan mayat itu. "Yang pertama melaporkan ke pihak kepolisian adalah warga setempat pagi pukul 07.00 WIB," ucapnya.

Bukan tanpa sebab sang anak tidak mengetahui kematian ayahnya itu. Ia mengatakan bahwa anak dari pria tersebut mengalami gangguan mental. Alahasil sang anak pun tidak dapat melaporkan kematian ayahnya.

"Yang melaporkan warga karena anak yang bersangkutan mengalami gangguan mental," terangnya. Sebelum jenazah ayahnya ditemukan warga, sang anak sempat membeli pewangi berturut turut. Hal itu pun menimbulkan tanda tanya bagi warga.

"Diketahuinya dari warga kok beli pewangi laundry sejak tiga hari yang lalu," kata Dani. Rasa penasaran warga pun terjawab setelah ditemukannya sesosok mayat di rumah yang bersangkutan. "Warga curiga kemudian melihat bahwa memang sudah meninggal," ucapnya.

Pak Man, saksi mata mengungkapkan detik detik ditemukannya mayat pria itu. FOLLOW: Kediaman pak Man diketahui tak jauh dari lokasi ditemukannya mayat.

Pak Man mengatakan bahwa saat itu ada warga yang ingin memberi sarapan pagi, saat sampai di dalam, tercium bau yang tidak sedap. Saat itu, Pak Man pun diminta untuk mengecek sumber bau tak sedap itu. "Awalnya tetangga mau ngasih sarapan. Tetangga mau buka kamarnya gak berani karena udah mencium bau," terangnya.

Kemudian Pak Man pun mencoba memeriksanya dengan memberanikan diri membuka kamar tersebut. Setelahnya, Pak Man mendapati tetangganya sudah dalam kondisi meninggal dunia. "Pas saya ikut buka kamar, badannya udah melepuh semua, udah gosong juga, pikir saya udah meninggal lebih dari sehari," ungkapnya.

Ia lantas menghubungi pejabat desa dan Polsek terdekat. "Setelah itu ramai, saya langsung laor, Polsek sama Puskesmas," kata dia. Menurutnya, tetangganya yang meninggal dunia itu bukan karena terinfeksi virus corona.

"Tidak corona, karena udah sakit komplikasi udah lama. Udah tua umurnya sekitar 70an," terangnya.

Sidebar