
Santri Datangi Polres Pematangsiantar Terkait Kasus Jenazah Wanita Dimandikan Pegawai Pria di RSUD
Sejumlah santri yang berasal dari Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, mendatangi Polres Pematangsiantar, Sumatera Utara, Rabu (23/9/2020) siang. Kedatangan para santri tersebut menindak lanjuti kasus pemandian jenazah wanita oleh empat pegawai pria RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar. Baik pihak santri dan keluarga almarhumah menggelar pertemuan tertutup dengan Kapolres Pematangsiantar AKBP Boy Sutan Binanga Siregar.
Usai pertemuan ini, Kapolres AKBP Boy Sutan Binanga Siregar menyampaikan, pihaknya menerima keluh kesah dari keluarga jenazah yang merasa perbuatan pegawai RSUD Djasamen Saragih melukai perasaan "Hasil koordinasi kami, pihak MUI dan pihak korban datang ke Polres Pematangsiantar untuk menyampaikan keluh kesahnya, kami dari Polres bermusyawarah," ujar Boy. Dijelaskan Boy, pertemuan itu bukan menyusun laporan dari pihak keluarga, melainkan sebatas musyawarah.
Adapun upaya upaya kekeluargaan diharapkan terwujud. "Hanya sebatas koordinasi. Mereka hanya menyampaikan bahwa telah terjadi rasa sakit hati karena keluarga almarhumah melihat (pemandian jenazah) tidak sesuai akidahnya. Sehingga menyakiti hati suami almarhumah dan juga beberapa saudara kita dari MUI," ujar Kapolres. "Saran kami, karena ini situasi Covid 19, ya, kita memang mengutamakan protokoler kesehatan. Kita juga akan mencoba menyelidiki atau mencari informasi kejadian yang sebenarnya di rumah sakit tersebut," jelasnya kembali.
Diketahui, Fauzi Munthe, warga Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun merasa kecewa almarhumah istrinya dimandikan empat pegawai RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar yang bukan muhrimnya, Minggu (20/9/2020). Lantaran merasa kecewa, Fauzi dan sejumlah santri mendatangi MUI Pematangsiantar hingga berujung ke Mapolres Pematangsiantar.